Ucapan Alhamdulillah yang di Istigfarkan
Rangkang Beut - Ada seorang Ulama' bernama Sarri Al-Saqathi yang menyesal dan mebaca Istighfar karena rasa syukurnya. Dia membaca Istighfar Selama 30 Tahun bukan karena ucapan kotor, malah karena mengucapkan Alhamdulilah
ويحكى عَنِ السري أَنَّهُ قَالَ: منذ ثلاثين سنة أنا فِي الاستغفار من قولي الحمد لِلَّهِ مرة قيل: وكيف ذَلِكَ؟ فَقَالَ: وقع ببغداد حريق فاستقبلني رجل فَقَالَ لي: نجا حانوتك، فَقُلْتُ: الحمد لِلَّهِ فمنذ ثلاثين سنة أنا نادم عَلَى مَا قُلْت: حيث أردت لنفسي خيرا مِمَّا حصل للمسلمين.
[القشيري، عبد الكريم، الرسالة القشيرية، ٤٦/١]
Sari Al-Saqathi berkata "'Selama tiga puluh tahun saya selalu membaca Istighfar karena mengucapkan Alhamdulillah sekali". Dia ditanya kenapa bisa demikian?. Dia menjawab "Di Baghdad pernah terjadi kebakaran kemudian datang padaku seorang laki-laki yang memberitahukan bahwa tokoku selamat dari kebakaran. Mendengar hal tersebut saya mengucapkan 'Alhamdulillah'. Sejak saat itu selama tiga puluh tahun saya menyesali ucapan saya tersebut karena saya egois mengharapkan kebaikan untuk diri saya sendiri di saat musibah menimpa umat Islam"
Cerita tersebut seperti tamparan bagi kita yang sering bersyukur karena tidak tertimpa musibah di saat saudara Islam kita lainnya mendapatkan musibah. Apalagi bersyukur hanya gara-gara saudara seiman yang tertimpa musibah tersebut dianggap beda manhaj, ormas, dan label-label lainnya tapi melupakan label yang menjadi pondasi utama yaitu Iman dan Islam. (***)
No comments:
Post a Comment