[Latest News][6]

About
Acheh
History
Image
Kitap
Religion

Sengketa Acheh Island Reunifikasi Narasi Besar Abad ini

Aceh - Reunifikasi menjadi salah satu narasi besar abad ini, bisa dibungkus dengan dalih sejarah, etnisitas, atau “koreksi sejarah kolonial.” contohnya:
Krimea di ambil alih oleh Rusia tahun 2014 dengan dalih sejarah dan perlindungan etnis Rusia.
Donetsk–Luhansk–Zaporizhzhia–Kherson menyusul pada 2022 dengan narasi “referendum rakyat.”
Taiwan, walau de facto merdeka, terus dianggap provinsi "pembelot" oleh Tiongkok yang menanti momen "penyatuan kembali."

Nah, jika tren ini dibalik ke Asia Tenggara:
Kalau Rusia bisa bawa pulang Krimea, kenapa Indonesia tidak boleh bicara tentang "penyatuan" kembali wilayah sejarahnya?
Mari kita tengok:

Kepulauan Andaman – Secara historis pernah jadi jalur pengaruh Aceh dan tempat pembuangan tokoh-tokoh Aceh (Indonesia) oleh Inggris.
Semenanjung Malaya – Dalam sejarahnya, banyak negeri seperti Kedah, Perak, hingga Pahang memiliki hubungan erat, baik melalui perang, pernikahan, atau dakwah.

Tapi perlu dicatat:
Reunifikasi versi modern bukan cuma soal “mau”, tapi juga kekuatan politik, legitimasi internasional, dan basis sejarah yang dikapitalisasi secara naratif.

Kalau Bapak Tito Karnavian serius ingin memainkan peran itu, perlu melakukan beberapa langkah:
1. Narasi Sejarah yang Konsisten – Bahwa Indonesia (Aceh) pernah dan bisa kembali menjadi poros.
2. Modal Sosial dan Budaya – Penguatan jejaring Melayu lintas batas.
3. Peran Geopolitik Strategis – Misalnya jadi pintu gerbang BRICS+ di Selat Malaka.
4. Kesadaran Regional – Bahwa identitas Melayu-Islam bukan milik negara, tapi peradaban.

Kalau Rusia bisa pakai sejarah Tsar untuk klaim wilayah, kenapa Indonesia diam dengan sejarah Nusantara?
Apakah ini serius?
Mungkin belum.
Tapi sebagai narrative weapon?
Sudah waktunya diasah. ( *** )

Tengku Haji Muhammad Amin - Aktifis Aliansi Pemuda Aceh


President Guha : Abu west

Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.

No comments:

Post a Comment

Start typing and press Enter to search