Kopi Pagi - Rahmat Tetangga Yang Baik

Rangkang Beut - Suatu hari seorang tetangga dari Abu Hamzah as-Sukkari berniat menjual rumahnya. Maka orang-orang pun bertanya kepadanya: “Berapa harga rumahmu?”

Ia menjawab: “dua ribu dinar untuk harga rumah dan dua ribu dinar tambahan untuk bisa bertetangga dengan Abu Hamzah.”

Ketika kabar itu sampai ke Abu Hamzah, ia segera mengirimkan empat ribu dinar kepada tetangganya dan berkata: "Jangan jual rumahmu."

Lalu ia menambahkan: “Wahai sahabatku, sungguh bertetangga dengan orang-orang yang baik adalah kenikmatan dunia yang tak ternilai. Rumah mungkin bisa dibeli, tapi bertetangga dengan orang saleh itu anugerah yang tak bisa dihitung. 

Sebagaimana dikatakan orang Arab: "Tetangga sebelum rumah, sahabat sebelum perjalanan".

الجار قبل الدار والرفيق قبل الطريق

“Demi Allah, jika hati telah bersih, dan manusia saling mencintai karena Allah, maka dunia ini akan terasa luas, bahkan di tengah sempitnya ruang.

Tapi jika hati dipenuhi kedengkian dan kebencian,

maka dunia akan terasa sempit, meski seluas apa pun tempatmu berada.”

فَسَلِ اللَّهَ دَوْمًا أَنْ يَجْعَلَكَ طَيِّبًا، وَيَهَبَكَ جِوَارَ الطَّيِّبِينَ.

“Maka mintalah selalu kepada Allah agar menjadikanmu orang yang baik, dan menganugerahimu tetangga-tetangga yang baik.” ( *** )